Share

Bab 92 Please bring us closer

Bab 92 Please bring us closer

“Kenapa Kakak menyimpan masalah sendiri, aku ini adikmu, Kak?” tangis Arum pecah. Dia sedih sekali melihat nasib Dinda.

“Karena Kakak tidak mau menyakiti hati Ibu. Emil adalah pilihan Ibu. Dia menikahi Kakak, hanya karena tahta dan harta, bukan karena cinta.”

Kama menarik panjang dan memeluk keponakannya. “Dinda, kamu tidak seharusnya begitu. Ada masa di mana kita patuh, ada masa di mana kita melawan.”

Mendapat perlakuan sayang dari Kama, seketika kesedihan yang Dinda jahit rapi, keluar mengeluarkan air mata luka. Selama ini, Kamalah yang dia anggap papanya, karena papanya selalu sibuk bekerja. “Dinda tahu Om, dan saat ini Dinda mau melawan Emil dan Ibu.”

Wanita cantik itu mengambil tempat duduk. “Om kenal dengan Bening, kan?”

Kama seketika tergagap mendengar kata Bening. “Iya, kenapa kamu bertanya seperti itu?”

Dinda menghela napas panjang. “Bening sudah lama menjadi inspirasi saya. Apa Om tahu selain menjual bunga, dia sepertinya menyukai design.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status