Share

Bab 97 Cerai ghaib

Bab 97 Cerai ghaib

“Kapan kamu punya waktu luang? Aku mau mengajakmu menemui Papa,” tanya Kama di suatu malam yang berangin.

Bening terperangah! Dalam hati ia ingin menjerit. Oh Tuhan! Apa yang kupikirkan! Hatinya mengerang. Sejujurnya ia belum percaya diri untuk bertemu dengan orang tua Kama. Sulit baginya untuk memutuskan secara cepat.

“Kenapa? Apa kamu sibuk?” tanya Kama melihat perubahan mimic muka Bening.

“Eng, weekend aku free, hanya saja…” Bening tidak melanjutkan kalimatnya. Jika dia menolak ajakan Kama, lelaki itu pasti kecewa padanya. Sebaliknya, jika dia menerima, dirinya belum siap.

“Apa kamu takut?” tebak Kama langsung, mata pria itu menyorot tajam ke mata coklat Bening yang seketika berbalut mendung.

Bening tersenyum tipis. “Bukan takut, hanya saja, kamu tahu posisiku dan hal itu membuatku tidak nyaman.”

Kama menghela napas panjang. Ia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. “Iya, aku paham. Pertanyaannya, sampai kapan kamu akan nyaman dengan posisimu? Maaf bukan aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status