Share

Bab 103 Tenderly

Bab 103 Tenderly

"Kenapa kamu murung sayang, apa kamu merindukan aku?"

Kama tergelak melihat wajah Bening yang ketakutan bercampur kaget. Dia lantas melepaskan tangannya dari Bening.

"Ini sama sekali tidak lucu!" kata Bening kesal. Dia menyeret kopornya menuju gate 21 tanpa memedulikan Kama.

Pria itu mengejarnya. "Sayang, sorry aku hanya ingin memberikan kejutan, dan langsung ke hotel. Sayangnya aku melihatmu sudah chexk out!"

Bening menghentikan langkah, kemudian berbalik dan spontan memukuli dada bidang Kama. "Apa kamu tahu, aku seperti orang senewen saat ponselmu sama sekali tidak bisa kuhubungi. Aku takut terjadi sesuatu denganmu,." Matanya berkaca - kaca saat mengatakannya. Ia memang takut kehilangan Kama.

Serta merta Kama memeluknya. Dalam hatinya senang, Bening mengkhawatirkan dirinya. "Oh sayang, maafkan aku." Dia mengecup kening Bening lembut.

"Kamu tahu, aku juga sama gilanya denganmu saat di daerah Kalimantan yang kukunjungi tidak ada signal. Setelah kunjungan selesai, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status