Share

Bab 109 I dare not dream

Bab 109 I dare not dream

PLAK! Bening tanpa sadar menampar pipi Elang. “Kamu tidak usah mencari Andini. Percuma!” Mata wanita itu berkaca – kaca sembari memegang tangannnya. Emosinya naik saat melihat Elang hendak membawa Kayana ke rumah Andini.

Elang meringis kesakitan, mengusap pipinya yang panas. Wajah kakaknya begitu dekat dan ia sama sekali tidak menyangka Bening yang lembut bisa menamparnya.

“Be, kenapa kamu tega menampar adikmu? Salah apa dia?!!” Iswati yang baru pulang pengajian langsung melindungi Elang.

“Ma, Bening melakukan itu supaya Elang sadar, untuk melupakan Andini.”

“Kak… Andini itu masih istriku. Kayana butuh Ibu. Aku tidak tega melihatnya menderita seperti Evan,” tutur Elang kelu. Dia tidak pernah melihat Bening semarah itu padanya. “Berikan Kanaya kepadaku. Aku mau ke rumah Andini.” Dia masih bersikeras hendak pergi ke rumah istrinya.

Tubuh Bening bergetar. Selama ini, dia bungkam tidak menceritakan pertemuannya dengan Andini.

“Untuk apa kamu mencari perempua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status