Share

Bab 52 Masa Lalu Penuh Derita

"Mas Anan?" 

Mataku membulat sempurna melihat isi pesan whatsapp Mas Anan.

Pesan itu berisi nada penekanan dan ancaman. Sepertinya Mas Anan masih belum puas membuat hidupku menderita setelah yang lalu meninggalkanku dan memilih Sarah sebagai istri barunya.

"Bunda, ayo sarapan! Adek sudah laper nih," teriak Nara  berdiri diambang pintu.

 Sudah menjadi kebiasaan Nara sarapan harus ditemani. Anak bungsu selalu manja bila berdekatan dengan ibunya. 

Aku lupa kalau hari ini Habib akan pergi ke Dubai untuk bersekolah di sana. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Pesawat Habib akan berangkat pada pukul sepuluh. Masih ada waktu untuk bersiap-siap menuju bandara.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status