Share

Bab 78 Masa Lalu Kelam

Hafiz tampak tegar walau wajahnya terlihat sendu. Sejak pulang bertemu dengan Ustaz Rahman, dia terus diam dan membisu. Mungkin Hafiz kecewa setelah pertemuan tadi dengan ayahnya. 

Aku menghirup udara dengan rakus. Mencoba menepis bayangan pria berwajah oriental itu. Bahkan senyumnya terlihat dipaksakan. Sejenak kupandangi tubuh kurusnya. Ada yang terasa sesak dalam dada ini. Melihat dia termenung, matanya berkaca-kaca seperti ada hujan yang akan turun dengan deras. 

"Nak!" Panggilku lembut. 

Hafiz menoleh, lalu menyandarkan kepala di pangkuanku. Kubelai rambutnya yang hitam tebal. Gamis ini sudah basah oleh air matanya.

"Kenapa Ayah tak pernah mencari kita, Bun? Ayah egois!" 

"Tidak, Nak. Ayahmu tidak egois."

"Apa dia tidak tahu kita di sini hidup seperti apa. Bunda harus bekerja mencari nafkah dan memenuhi keb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Silce Patola
kalau bisa Ayi ndk usah sama ustad Rahman...Zidan tu cucunya Ayi ya
goodnovel comment avatar
Marchel Luis
banyakin kisah aja say ceritanya, jangan terlalu kepanjangan seumpamanya bosen
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status