Share

Bab 81 Ustaz Habib

"Mauli, kenapa ponselnya tidak diangkat?" Tanyaku gusar. 

Mauli terdiam. Sudah lebih dari sepuluh kali ponselnya menjerit minta diangkat. Panggilan nama Hasan berkedip-kedip bak lampu diskotik yang menyala dalam keremangan. 

Wanita muda di depanku tetap diam seribu bahasa sejak kembali dari pusat perbelanjaan. Mungkin hatinya sedang sakit. Ketika bertemu dengan Hasan, suami yang sudah lama menghilang tanpa kabar. 

"Hiks … hiks."

Mauli menangis sambil menutup wajahnya dengan menggunakan kedua telapak tangan. Bayi yang berusia beberapa bulan itu pun ikut menangis. Aku bisa merasakan perih dikhianati. Berada di posisinya bukanlah hal yang mudah. Apalagi sudah memiliki anak sebagai pengikat pernikahan. 

"Mauli, jika menangis bisa membuatmu terhibur, maka lakukanlah itu. Aku akan mendengarkan curhatmu. Aku pernah merasakan di posisimu ini." 

&nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Syamsuriah Djohar
dikit dikit ngg mau cerita dikit dikit ngg enak hati, aduh mak
goodnovel comment avatar
Asa Benita
kebanyakan kawin cerai trs rujuk halahh
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
jangan mau di ajak rujuk lagi ayi rahman cuma di mainin php perasaanya 2 x thoor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status