Share

121. Kehilangan.

"Ibu kenapa, Bu Martini?" Aku sangat penasaran dengan keadaan di rumah.

"Pokoknya, Bapak pulang sekarang! Saya tidak bisa memberitahu ditelepon. Mohon maaf telah lancang memerintahkan, Bapak." Bu Martini menutup sambungan teleponnya setelah mengucapkan salam. Meninggalkan sejuta tanda tanya di kepala ini.

Sebenarnya ingin marah karena dia berani memerintah aku seperti itu. Tetapi, aku yakin ini sangat penting dan serius sehingga dia berani mendikteku seperti itu.

Tak ingin berspekulasi sendiri,

kucoba menghubungi nomor Silvia. Berdering tapi tak diangkat. Tidak diangkatnya panggilanku menambah daftar kekhawatiran diri ini. Sedang apa dia? Tidak seperti biasanya. Sibukkah ia? Atau mau melahirkan? Seharusnya ini menjadi berita bahagia buatku.

Tak mau dihantui rasa penasaran yang tinggi.

Lekas, kuhubungi Aiza. Aku akan memintanys untuk datang ke rumah. Melihat apa yang sebenarnya terjadi dan mengabarinya padaku. Namun, nihil. Lagi-lagi nomornya aktif tapi tak diangkat. Sedang apa sih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status