Share

BIAR TAHU RASA!

Nayla terus saja menahan Fery agar tidak pergi. Tangannya memegangi lengan Fery namun Fery diam. Saat Nayla terus merancau agar tidak pergi.

"Mas, aku mohon. Jangan pergi. Maafkan aku."

"Kamu harus aku beri pelajaran, Nayla. Untuk sementara waktu aku tidak akan tidur bersama kamu. Sekarang aku akan tidur di kamar Santi..Sampai kapan? Entah aku tidak tahu."

Fery lalu kembali hendak pergi. Ia menepis cekalan tangan Nayla di lengannya.

"Tidak Mas, jangan lakukan ini. Aku tidak sanggup."

"Kamu pergi bersama pria lain saja sanggup. Lalu kenapa aku memutuskan pindah kamar kamu keberatan? Padahal anggap saja aku sudah mati, biar puas sekalian."

Kali ini Fery murka, lebih tepatnya ia cemburu. Kenapa bisa Nayla berani tersenyum, berani tertawa bahkan berani pergi bersama pria lain tanpa izin darinya? Sebelumnya tidak pernah sekalipun Nayla berani seperti itu.

Senyumnya, tawanya hanyalah untuk dirinya seorang saja. Bukan untuk di perlihatkan kepada orang lain.

"Mas, maafin aku. Aku janji tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status