Share

Bunga yang kesepian

Caraka mengantarkan Anggita dan keponakannya itu untuk pulang tadi mereka juga sempat makan siang bersama karena putrinya meminta ingin makan siang di luar, mau tidak mau Caraka pun menuruti keinginannya dari putrinya itu daripada ia terus-terusan di teror oleh permintaan putrinya yang belum terpenuhi tersebut.

Anggita mengucapkan terima kasih dan berbasa-basi menawarkan Caraka untuk mampir, tetapi lelaki itu mengatakan untuk langsung pulang saja karena putrinya pun sudah tertidur karena saking lelahnya.

"Lain kali tolong jangan seperti itu, aku belum tentu mau menjadi istri kamu."

"Harus mau." Raka menggoda.

"Pede selangit Anda." Anggita memalingkan wajahnya lalu berbalik masuk rumah.

Saat memasuki rumah, Anggita melihat wajah keponakannya tersebut kembali murung tidak seceria tadi padahal sejak tadi Bunga selalu saja berceloteh tanpa henti.

"Bunga kenapa murung seperti itu capek ya ayo kita istirahat." Anggita mencoba untuk menggendong keponakannya tersebut, tetapi Bunga justru me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status