Share

Duda Anak Satu

“Tante kenapa sih?” tanya Bunga. Sejak tadi anak itu memperhatikan sang tante yang kerap menggerutu sendiri.

Anggita hanya tersenyum lalu menggeleng. Mana mungkin ia mengatakan jika dirinya kesal dengan ayahnya Sasy yang tidak punya sopan santun.

“Tante kesal ya sama Papanya Sasy?” tanya Bunga.

“Hah, enggak. Tapi, apa memang orangnya begitu ya?” Anggita malah penasaran dengan pria itu.

“Om Raka memang seperti itu. Selalu terburu-buru, makanya kasihan aku sama Sasy. Mana Mamanya enggak tahu kabarnya,” ungkap Bunga.

“Jangan seperti itu.”

“Ya benar, Tan. Mamanya pergi katanya enggak datang lagi padahal Sasy sudah menunggunya.”

“Eh, sudah ah. Jangan bahas Papanya Sasy.” Anggita mengajak masuk keponakannya ke dalam karena sudah larut malam.

Bunga masuk kamar, sedangkan ia duduk di ruang TV menunggu kakaknya pulang. Ia memperhatikan sekeliling, lalu berpikir apa setiap hari kakak iparnya pulang selarut itu.

Tiba-tiba ia teringat saat dirinya menjadi istri Beni, keluar rumah saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status