Share

Bab 74 Keterlaluan

Bab 74

"Astaga, jangan fitnah. Nanti tuan dan nyonya tahu kamu bisa dipecat."

"Cih, kita tunggu saja. Kalau ada laki-laki yang tak ada angin tak ada hujan membawa wanita ke rumah pasti ada udang dibalik batu." ART itu menyeringai tipis atas kecurigaannya.

Selesai bercengkerama dengan keluarga besar Sakha, Ana beristirahat di kamar tidur tamu. Ia menata barang-barangnya setelah Aira terlelap. Pintu kamar masih ia biarkan terbuka karena belum terbiasa tinggal di situ. Suara deru mobil memasuki pelataran rumah.

Sakha baru saja pulang dari kantor. Dia mengucap salam lalu masuk ke rumah. Suasana sepi seperti biasa jam santai orang tuanya pasti duduk mengobrol di belakang. Saat melintasi kamar tidur tamu netranya memicing ke arah pintu yang terbuka. Tidak biasanya pintu itu terbuka, apa ada tamu keluarganya jauh yang datang menginap. Dia mendekati ambang pintu bersamaan dengan Ana yang melangkah ingi keluar kamar.

"Astaghfirullah, Mas Sakha."

"Ana?!" Sakha justru melangkah masuk ke kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status