Share

Merayu Laila

Malam itu, Pramoedya menemani Laila berada di klinik. Keesokan harinya, barulah mereka pergi dari sana, setelah sebelumnya melunasi seluruh biaya administrasi. Seperti yang sudah disepakati semalam, Laila tak pulang ke kediaman Keluarga Hadyan. Dia memilih ikut Pramoedya ke rumah pria tampan tersebut.

Pramoedya menghentikan laju kendaraan di halaman kediaman mewahnya. Dia bergegas keluar dari mobil, lalu membukakan pintu untuk Laila. Saat Pramoedya bermaksud membopong wanita cantik itu, dengan cepat Laila menolaknya.

“Aku masih bisa berjalan sendiri,” ujar Laila ketus. Dia keluar dari mobil, tanpa memedulikan Pramoedya yang hanya menanggapi dengan hembusan napas pendek.

“Nona besar,” gumam Pramoedya, seraya mengikuti Laila yang sudah menaiki undakan anak tangga menuju teras. “Aku lupa siapa tuan rumahnya di sini,” sindir pria tampan berdarah Belanda itu, menanggapi sikap Laila yang mendahuluinya ke pintu.

Laila tertegun. Dia baru sadar, bahwa saat ini sedang berada di kediaman Pra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status