Share

315. Foto Panti Asuhan

“Halo? Malik, kenapa diam aja? Atau emang teleponnya nggak ada suaranya?” tanya Kimberly saat ia tak kunjung mendengar suara Malik di ujung sana.

“Iya, aku dengar.”

Kimberly mengurungkan niatnya untuk menutup sambungan telepon—karena ia pikir sedang ada gangguan, tatkala Malik akhirnya bersuara.

“Kalau dengar kenapa diam aja dari tadi?” gerutu Kimberly sembari menyuruh sopir agar keluar dari mobil, yang baru saja berhenti di depan rumah orang tuanya.

“Nggak apa-apa, cuma sedang meresapi suara kamu yang bikin aku… semakin rindu.”

Ya Tuhan… pipi Kimberly seketika berubah merah seolah-olah aliran darah mengalir deras ke wajahnya itu.

Ia mengulum senyum, menunduk malu meski Malik tak ada di hadapannya. Entah ke mana perginya kata-kata dingin dan pedas yang dulu sering Malik lontarkan kepadanya. Kini mulutnya berubah menjadi semanis madu.

“Jangan bikin anak orang jadi ge-er, Malik. Kalau aku masuk ICU karena sesak napas, gimana coba?” kelakar Kimberly.

Malik tertawa kecil. “Gampang, kok. N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (27)
goodnovel comment avatar
Christien
Jujur lehih baik Kim atau menyesal seniri
goodnovel comment avatar
Shafi27
Jujur aja mending sebelum pertemuan jumat Kim
goodnovel comment avatar
Yeni Lisa
ya kalau ketahuan kan tinggal bilang alasan boong nya karena terlalu sering dibohongi mantan pasti Malik ngerti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status