Share

Penghianat

"Kenapa lama sekali?" Dion melirik jam di pergelangan tangan, lantas melemparkan pandangannya ke arah gadis yang baru saja keluar dari dalam toilet.

"Maaf,Tuan, tadi saya ...?" Nabil hendak menjelaskan, tapi ponsel di dalam tas berdering tiada henti.

"Angkat, atau matikan saja ponselmu. Berisik!" Dion berucap ketus, selanjutnya ia meminta pada Nabil untuk mengikutinya.

Dion mengambil kunci dari saku jasnya, lantas mendorong pintu kamar itu perlahan. Ruangan mewah terpampang jelas di depan sana. Nabil sampai di buat takjub dengan desain interior kamar itu yang terlihat sangat elegan.

"Tuan, katanya kita mau bertemu rekan bisnis Anda. Lalu, di mana dia?" Nabil menatap ruangan kosong. Bingung sendiri karena Sang Bos malah diam dan menutup pintu rapat.

"Tu–tuan, kenapa kita ke sini? Dan mana client yang akan kita temui?" Nabil panik saat di dalam kamar hanya ada mereka berdua.

Dion tersenyum menyeringai, mendekat ke arah gadis itu tiba-tiba. "Rupanya kau ingin bermain-main denganku, hah!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Iiz Siswanto
huufff... di bikin ga bisa tidur nii ... kya lgi nonton film,,, lagi seru" nya ehh bersambung... ku tunggu kelanjutannya... semangat buat penulis nya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status