Terjadi pertarungan. Setelah tiga putaran, hanya Si Pohon yang masih sanggup berdiri!"Hmph, sekelompok sampah, sebaiknya kalian ngaca dulu."Si Pohon sangat sombong, tetapi Dirga mengakui bahwa Si Pohon cukup hebat.Kultivasi mereka semua setara, tetapi Si Pohon dapat mengalahkan semua musuh sendirian.Kekuatannya cukup menakutkan.Terlepas dari manusia ataupun siluman,kekuatan Si Pohon sangat menakutkan."Bagaimana, Cantik? Aku cukup kuat untuk melindungi kalian, 'kan?"Sembari berbicara, Si Pohon mengulurkan tangan untuk meraih kedua adik Leci. Saat ini, Leci tiba-tiba meninjunya.Namun, Si Pohon malah membiarkan Leci meninjunya, tidak terjadi apa pun padanya.Melihat situasi ini, ekspresi Leci berubah drastis. Dia tidak menyangka kultivasi Si Pohon akan begitu menakutkan.Bahkan ketahanan fisik Si Pohon pun melebihi ekspektasinya!"Cantik, kekuatanmu hanya sebatas ini? Dengan kekuatanmu ini di Kota Khaos, semut pun nggak akan bisa kamu bunuh.""Jadilah kekasihku, kelak aku akan mel
"Semoga kamu nggak mengecewakanku!" Niat bertarung Dirga langsung membara. Si Pohon adalah lawan yang kuat, mereka harus menggunakan seluruh kekuatan mereka.Sementara Si Pohon juga tidak berani meremehkan Dirga lagi, dia tidak akan mengizinkan dirinya dihina, juga tidak mengizinkan Dirga hidup.Kalau tidak, dia mana bisa berkuasa di Kota Khaos lagi?Di sini, semuanya menghormati yang kuat, dia tidak akan diatur-atur kalau kuat.Bahkan membunuh orang dan membakar rumah saja juga tidak akan ditangkap. Di sini tingkatan sangat ketat, baik manusia maupun siluman hanya bisa bersikap sesuai dengan kekuatannya."Manusia kecil, harus kuakui aku sangat terkejut. Kamu sangat kuat, tapi juga hanya begitu saja.""Hari ini aku pasti akan membunuhmu, kalian bertiga pasti jadi makananku."Si Pohon tidak berani lengah, dia langsung berubah menjadi wujud aslinya. Meski dia tidak bisa melihat tingkat kultivasi Dirga, tadi kekuatan yang Dirga tunjukan membuatnya sangat terkejut.Dia juga tidak ingin ter
Inti ini berwarna hijau dan mengeluarkan kabut putih!Terlihat sangat misterius dan aneh!Seketika, Dirga juga tertarik, tapi dia tidak mengerti!Namun, dia tahu ini sudah pasti harta berharga, kalau tidak Pedang Asura tidak akan mencernanya dengan susah payah. Apalagi dia punya satu firasat yang sangat kuat!Kesadaran Pedang Asura sepertinya akan segera terbentuk. Dia masih ingat dia pernah melihat kesadaran Pedang Asura di lautan kesadarannya.Sepertinya itu adalah seorang gadis kecil.Dia sangat menantikan kedatangannya.Saat ini, Si Pohon benar-benar panik karena tidak hanya darahnya yang dicerna Pedang Asura, tapi juga rohnya.Kalau tubuh aslinya dan rohnya dicerna semua, dia bakal benar-benar mati. Saat itu, dia sudah tidak mungkin terlahir kembali.Oleh karena itu, dia mengeluarkan segala imbalan besar untuk membujuk orang-orang di sekitarnya membunuh Dirga.Inti pohon yang dia pegang ini sangatlah berharga bagi para kultivator manusia maupun siluman.Karena inti pohon ini tidak
Setelah sekian lama, semua orang baru tenang kembali. Gadis kecil mengibaskan tangannya untuk merobek halangan di sekitar lalu berubah menjadi cahaya pedang dan kembali ke Pedang Asura.Tepat ketika roh pedang muncul, dia memasang sebuah lapisan penghalang di sekeliling, jadi orang-orang di kota tidak tahu semua yang terjadi setelahnya.Saat ini, begitu lapisan penghalang ini dirobek, Dirga dan yang lain pun tiba-tiba muncul di hadapan orang-orang yang menatap mereka."Hei, tadi apa yang terjadi di sini?""Mana Si Pohon dan yang lain?""Siapa kalian? Datang dari mana?"Tatapan semua orang tertuju pada Dirga dan yang lain. Di saat yang sama, mereka mulai mencari-cari di sekitar, tapi tidak melihat Si Pohon dan yang lain.Bahkan orang-orang yang tadi datang ke sini juga menghilang, sama sekali tidak ada jejak mereka."Nggak tahu, kita baru saja tiba. Ada kejadian apa di sini?""Kita datang dari luar kota, dua orang ini adikku, kami dari klan buaya.""Yang ini Tuan Dirga, teman kami."Lec
Leci bertanya.Sebenarnya sekarang Dirga masih belum tahu apa yang mau dia beli, terpaksa dia lihat lagi nanti pas di acara lelang."Aku masih belum tahu tepatnya mau beli apa, tapi harusnya beberapa harta berharga dan senjata kelas tinggi.""Hanya saja aku nggak tahu apakah di pelelangan bakal ada inti pohon."Dirga bisa melihat kalau roh pedangnya paling suka makan inti pohon, tapi dia tidak tahu apakah di pelelangan ada benda seperti ini."Takutnya kemungkinannya sangat kecil. Karena klan siluman pohon sudah hampir punah sejak beberapa ratus tahun yang lalu.""Takutnya selain Si Pohon tadi, sudah nggak banyak siluman pohon. Apalagi sekarang Si Pohon juga sudah mati, takutnya klan siluman pohon sudah punah.""Nggak juga, Kakak. Siluman pohon yang dipanggil Si Pohon kemarin sangat banyak, tapi dia kelihatannya sama sekali nggak takut mereka mati. Menurutku masih banyak siluman pohon yang hidup."Adik Leci yang paling kecil menyela.Leci memutar bola matanya lalu menjelaskan, "Siluman
Tak lama kemudian, mereka juga masuk ke kediaman wali kota. Setelah melewati kediamannya, mereka tiba di sebuah tanah datar yang luas.Saat ini, di sekitar dipenuhi dengan berbagai macam pendekar. Kalau dihitung secara kasar, kira-kira setidaknya ada sepuluh ribu orang. Suasana di sekitar sangat ramai dengan suara bicara banyak orang."Aku sudah nggak sabar. Hari ini jumlah orang yang datang paling banyak selama beberapa tahun ini, ada banyak wajah-wajah yang asing.""Aku benar-benar nggak sabar, semoga hari ini bakal ada harta yang selama ini kuinginkan di arena.""Sudah seheboh ini, semoga nggak mengecewakan."Di antara kerumunan, ada seorang pria tua menggumam sendirian. Di wajahnya terlihat ekspresi penuh semangat. Umurnya sudah mendekati ujungnya, tapi dalam waktu dekat kultivasinya tidak bisa meningkat.Namun, tidak lama sebelum ini, dia tahu dari satu orang pintar. Kalau dia bisa mendapatkan sebuah harta kelas suci dan mencerna energinya, mungkin dia bisa memperpanjang umurnya s
Dirga berdiri di atas arena sambil melihat sekitar dengan niat bertarung yang berkobar-kobar!Seiring dengan aksinya ini, selain Leci bersaudara, semua orang mulai bersorak dan perhatian mereka terpusat pada Dirga."Siapa bocah ini? Dari mana dia datang?""Kulihat dia biasa saja, nggak terlihat seperti orang yang sangat hebat.""Siapa yang memberinya nyali naik ke arena? Benar-benar nggak takut mati."Dirga menyembunyikan kultivasinya, jadi asalkan dia tidak ingin ada orang tahu, tidak akan ada yang bisa melihat kultivasinya.Meski roh Pedang Asura sudah bisa membentuk wujud manusia, apalagi tadi terus berjanji dia tidak akan mati, Dirga tetap tidak berani lengah.Bukannya dia takut, tapi dia mau menyembunyikan beberapa kemampuannya untuk jaga-jaga.Karena bagaimanapun juga dia tidak tahu akan muncul pendekar seperti apa di sini, juga tidak ada bayangan.Namun, karena sudah berdiri di atas arena, dia harus berani melangkah maju dan tidak boleh mundur.Suara marah-marah orang di sekitar
Dirga berteriak marah, lalu seketika sudah saling menyerang belasan kali dengan Harimau Raja Putih, situasinya sangat sengit!Dia harus mengakui kalau tubuh fisik Harimau Raja Putih benar-benar sangat kuat, terutama setelah kembali ke wujud aslinya. Setelah belasan kali serangan, dia sama sekali tidak melukai tubuh fisik Harimau Raja Putih.Namun, untungnya Harimau Raja Putih juga tidak bisa melakukan apa-apa padanya untuk saat ini.Hanya saja, kalau terus seperti ini, situasinya sangat tidak menguntungkan untuk Dirga. Karena stamina Harimau Raja Putih yang sudah kembali ke wujud aslinya bukan sesuatu yang bisa dikalahkan Dirga.Kalau dalam waktu singkat dia tidak bisa menang, takutnya Harimau Raja Putih akan membantai Dirga dengan mengandalkan staminanya.Setelah saling menyerang belasan serangan lagi, Dirga tetap tidak berhasil melukai Harimau Raja Putih, tapi dia sudah menemukan kelemahan Harimau Raja Putih.Selain itu, dia juga sudah memahami kekuatan tubuh fisik dan kemampuan bert