Share

Bab 80: Tolong Keluarga Desy

“Aku sudah bertemu orang tua kandungku..!” sahut Gibran.

“Ohh…pasti ortu kamu orkay-kan, kulihat kamu beda dengan dulu,” kali ini Desy mengangkat wajahnya, lalu buru-buru menundukan kepalanya lagi, sambil meremas-remas jarinya.

Gibran senyum sedikit. “Orang tua kamu bagaimana keadaannya sekarang Des..?” Gibran ulangi pertanyaannya.

Desy terlihat menghela nafas. “Ayahku…sekarang stroke Gib, hanya duduk di kursi roda, ibuku…juga sakit-sakitan, hanya tinggal di rumah. Aku sengaja jalankan warung ini, pemiliknya pamanku sendiri..!”

Suara Desy nyaris tak terdengar, matanya berkaca-kaca. Keduanya terdiam sesaat, Gibran pun sampai tak menyangka, begini kondisi keluarga Desy.

Padahal seingatnya, 3 tahunan yang lalu keluarga Desy orang terpandang dan berkecukupan, mobil pun sampai 3 buah di garasi dan Handoyo memiliki jabatan publik, sebagai ketua dewan.

Obrolan mereka terhenti sejenak, saat pelayan warung minta izin ke Desy untuk menutup warung makan ini.

“Bopak, Hilman, bantu tutup warung in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status