Share

Bab 90: Ada yang Cemburu

“Semoga kakek dan nenek Dyan masih sehat, dan mereka punya salinan surat warisan tersebut…!” ucapan Hilman seolah pengacara saja, padahal baru juga kurang dari sebulan jadi mahasiswa di fakults hukum.

Gibran sampai tertawa kecil melihat gaya Hilman.

“Kamu emank bakat jadi pengacara, gaya kamu mirip si Hotman Paris Hutapea,” cetus Gibran tertawa kecil.

Hilman ikutan tertawa dan bilang dia memang suka amati gaya pengacara top nan flamboyan tersebut.

“Ku rasa kita akan selidiki pelan-pelan saja, tak perlu buru-buru, semoga kita dapat menemukan di mana alamat kakek dan nenek Dyan. Aku sudah minta anak buah papa untuk menyelidiki!”

Gibran kali ini bicara serius, Hilman langsung sepakat dengan ucapan Gibran.

“Eh gimana hubunganmu dengan Val, kulihat makin dekat ajee, awas hati-hati loh, dia kemenakan Roy Sumanjaya!” Hilman langsung peringatkan Gibran.

“Masih berteman dekat, lagian aku masih sayang dengan Desy, masa aku tega khianati dia!” elak Gibran, walaupun kini komunikasi mereka tak se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status