Share

Vonis Dokter

Sandra melihat ke arah Dr. Adrian dan berusaha untuk tidak melawannya lagi namun aku benar-benar kehabisan kata-kata melihatnya. Dokter tersebut masih membiarkan aku untuk beristirahat barang sejenak.

Sandra tak ingin terlihat lemah berusaha menanyakan penyakitku kepada dokter tersebut, “Katakan saja, dok?” tanya Sandra yang memberanikan diri.

Dr. Adrian bergumam.“Hmm, aku belum berani, setelah pengobatanmu selesai di sini. Kau ke ruanganku saja, aku juga tidak enak jika aku harus mengatakan di sini

“Katakan saja, aku tidak akan terkejut,” ucap Sandra yang juga ingin mencari tahunya. Tak berapa lama aku mendengar bunyi telepon masuk pada teleponku sendiri.

Kring Kring

Sandra melihat tampak layar Lcd, Tania menelepon, “Aah, kau ini benar-benar,” sapa Sandra. Dari ujung telepon Sandra mendengar suara nada getir dari Tania. “Bagaimana? Kau tidak kenapa-kenapa, bukan?” tegurnya yang panik kepada Sandra.

Sandra memegang kepalanya tak mungkin lagi ia bisa membohongi Tania, “Aku di IGD. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status