Share

Percakapan Kecil

Dentingan alat makan terdengar samar dan sesekali memenuhi ruang keheningan. Keluarga kecil itu masih menikmati nasi goreng seafood karya kolaborasi itu. Jamal dan Jevano tampak khusyuk dengan isi piring mereka, menyisakan Juwita yang memutar otak untuk mencari topik pembicaraan yang bisa memecah kesunyian di antara mereka.

"Jev," panggil wanita itu kepada anaknya. Jevano hanya menggumam sambil mengunyah makanannya. "Akhir pekan mau ngapain?"

Anaknya hanya mengedikkan bahu. Seperti tidak tertarik dengan tema yang dipilih bundanya.

"Kamu enggak ada janji sama temen kamu di sekolah atau apa gitu?" Seperti Juwita biasanya, dia akan terus mencoba untuk mengajak Jevano berbicara.

Jevano menggeleng. "Baru juga masuk sekolah." Dingin dan datar. Seperti Jevano biasanya. "Mana ada temen?"

Juwita melipat bibirnya. Dia ragu akan meneruskan percakapan ini. Dia baru ingat dan sadar kalau Jevano memasuki lingkungan yang baru. Sangat tidak mungkin kalau anaknya ini sudah mempunyai teman akrab. Dia ja
Lily Arriva

Yang mendukung Pak Jamal dan Juwita jatuh hati , cung!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status