Share

Perjuangan Masak Juwita

Jevano turun saat merasakan perutnya yang mulai melilit. Langkahnya sangat santai dan tidak terdengar pergerakannya. Saat turun tangga, dia bisa melihat sang bunda yang masih sibuk di dapur. Dahinya mengernyit. Apa yang sedang dilakukan bundanya?

"Hai, Jev. Belajarnya selesai?" Dengan senyum lebar, Juwita yang sedang bersemangat itu bertanya saat menyadari ada Jevano di tangga. Dia berusaha untukmenyelipkan anak rambutnya yang mencuat-cuat. Dia yakin penampilannya sudah bukan seperti desainer handal di butik. Dia seperti anak bocah yang sangat berantakan kalau di dapur.

"Belum." Pemuda itu melangkah ke ruang makan. Dia agak menjaga jarak supaya tidak menganggu bundanya.

Juwita menghentikan gerakannya dan menatap anaknya yang berdiri di balik bar dapur luar. "Kamu laper?" tanyanya lagi. Senyumannya terulas di bibir. Selalu begitu apalagi untuk anaknya ini.

Jevano hanya diam. Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru dapur. Belanjaan tadi memang sudah tidak ada satu pun yang tampak. Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status