Share

Sambungan Terputus

Jamal keluar kamar sekaligus ruang kerjanya setelah membersihkan diri. Dia menuju kamar Jevano dan menilik anaknya. Ternyata pemuda itu sudah tertidur di atas kasur. Dia masih bisa melihat hidung merah dan mata bengkak anaknya. Semoga anaknya bermimpi indah setelah mengeluarkan semua uneg-uneg tadi.

Pria itu menutup pintu kamar anaknya dengan hati-hati. Dia melangkah ke balkon rumah yang menghadap halaman belakang. Dia duduk di atas salah satu kursi yang ada di sana dan melihat ke langit. Tak lama kemudian, gawainya berdering. Nama yang tertera di layar membuat senyumannya terulas sangat lebar.

"Hai, Mas Jamal. Selamat malam." Sapaan Juwita terdengar renyah.

Jamal tertawa. Mendengar suara Juwita saja kini membuatnya merasa bahagia. "Hai juga, Juwita. Selamat malam, Ratuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status