Share

Boleh Tersenyum Sekarang?

Juwita mendengar isakan Jevano dari balik pintu kamarnya. Dia mengusap air matanya yang juga turun begitu deras. Dia harus menenangkan diri dan tidak memperlihatkan apa pun di depan teman-teman Jevano. Ya, dia harus menutupi semua kecamuk yang sedang berputar di dadanya bagaikan badai. Dia harus terlihat natural di depan para bocah itu.

Jangan tanya bagaimana perasaan Juwita sekarang. Dia bahkan tidak bisa mendeskripsikannya. Antara senang dan ingin melonjak-lonjak saat akhirnya Jevano mau memanggilnya 'bunda' ketika mereka hanya berdua atau sedih, iba, dan kasihan melihat wajah Jevano yang kecewa dan tertolak begitu saja. Dia merasa sudah jahat sekali memperlakukan Jevano seperti itu. Ada rasa penyesalan saat melihat anaknya merajuk dan meneteskan air mata di depannya. Lalu, kepedulian yang Jevano tampakkan tadi ... sangat manis. Anaknya benar-benar anak baik seperti kata suaminy

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status