Share

Penyesalan

Wajah Jevano tertekuk. Dia baru menyusul teman-temannya di halaman belakang saat Arina memanggilnya.

"Jev, kamu enggak papa?" tanya Arina melihat raut suram temannya.

Jevano hanya menggeleng pelan dan lemah. Kepalanya tertunduk tidak minat. Rasa antusias menghabiskan waktu bersama teman-temannya yang menggebu tadi jadi menguap begitu saja. Bahkan makanan yang sudah tertata rapi di atas meja, juga dekorasi yang dia buat bersama Syahid dan Haikal tadi menjadi hal paling tidak penting di dunia sekarang.

"Duduk sini!" Rani melambaikan tangannya dan menepuk kursi di antara dirinya dan Haikal. "Tante Juwita mana? Kok enggak ikutan ke sini?" tanyanya riang.

"Masih mau mandi. Nanti aku panggil Bunda." Jevano sebisa mungkin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status