Share

Bab 87

Kriiieeet!

Sebuah daun pintu terbuka lebar tatkala diri ini akan merebahkan badan. Berhubung sekarang telah memasuki jam 8 malam, baru saja aku pun selesai shalat isya sendirian.

"Maaf aku mengganggu, maafkan aku juga sudah menuduhku yang tidak-tidak. Untung saja kamu menyarankan aku untuk melihat bukti, akhirnya aku sekarang percaya padamu kalau memang kamu tidak salah."

Rojali nampak merasa bersalah, pria bertubuh kekar itu mengucapkan sebuah permohonan maaf, lantaran dirinya sudah terang-terangan memarahi demi membela mantan istrinya yaitu Rindu.

Awalnya aku hanya ingin diam dengan mulut tak berucap sepatah katapun di ranjang yang empuk ini. Akan tetapi langkah Jali semakin mendekat menghampiriku. Dan entah apa yang ia lakukan. Pria itu mengulurkan tangan sembari mendekatkan wajahnya dengan wajahku seolah akan mencium pipiku tiba-tiba.

Tadinya aku ingin pasrah dan hanya memejamkan mata melihat wajah Jali semakin mendekat dan mendekat.

Dak-dik-duk!

Itulah yang dirasakan jantungku t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status