Share

Tiada Tara

Kring ... Kring ... Kring ...

Alana melirik ke layar, "Si Botak, om Andra dong." ia langsung meraihnya lalu berlari kecil ke balkon memberikan ponselnya.

"Om Andra mih, yang telepon." ia tersenyum lebar, Flower tersenyum tipis

"Maaci sayang, balik ke dalam sana." ia menjawab teleponnya, Alana anggukkan kepalanya langsung balik badan kembali ke ruang tv.

"Kamu jangan telepon ke rumah kalau aku belum balas atau gak angkat teleponmu, Alana sampai bohong kalau aku masih tidur gara-gara terima teleponmu. Aku tidak mengajari mereka untuk berbohong tapi lihat apa yang anakku paling besar lakukan, dia berbohong! Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan apa yang ada dalam hatinya, mungkin niat bohongnya baik tapi namanya bohong ya tetap saja bohong, walau pun bohong untuk kebaikan. Aku kecewa dengan sikap anakku, Alana. Jadi sekali lagi jangan telepon ke rumah karena rasa curiga atau cemburumu yang tidak tahu juntrungannya dan gak jelas itu, aku jadi tidak nyaman!

I don't lik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status