“Apa, yang terjadi, Felisha?” tanya Kevin dengan suara bergetar.Feli menatap sedih wajah Kevin, ia merasa dirinya kotor. Spontan Feli mundur tiga langkah ke belakang dan memalingkan wajahnya saat Kevin hendak menyentuh pipinya.“Aku, aku selingkuh, Bang,” lirih Felisha.Pengakuan itu membuat Kevib mundur dengan teratur. Dia terdiam, dengan wajah datarnya dan hanya mata saja yang dapat berbicara betapa sakitnya dia saat mendengar pengakuannya Felisha.Mau marah? Buat apa, tidak ada gunanya. Semua sudah terjadi, toh dirinya sudah berjanji jika kedua istri dan anaknya selamat, andai Felisha mau kembali dengan Clay, maka Kevin tidak akan menghalanginya.Dirinya harus menerima konsekuensi atas apa yang terlanjur diucapkannya. “Maafkan aku, Bang. Aku tidak tegas untuk mengusir dia. Aku sudah mengkhianati pernikahan ini,” tangis Felisha merasa sangat bersalah.Dia malu pada dirinya terlebih pada Kevin, memang cintanya pada Clay tidak akan pernah habis. Tapi, seharusnya batasan itu ditegaska
“Cerai? Kenapa Abang mengatakan itu? Kenapa harus bercerai, Bang?” lirih Felisha.Kevin menatap sendu wajah Felisha. “Aku tidak akan menceraikanmu, tapi siapa tau hatimu sudah mantap untuk berpisah dariku. Kalau hal itu terjadi aku tidak akan menghalanginya, dan aku akan membantumu sampai proses perceraian kita selesai. Hanya jika kamu menginginkannya.” Kevin menatap Felisha dengan sendu.Felisha segera menggelengkan kepalanya. “Tidak, Bang! Jangan seperti ini, aku tidak mau ada perceraian di antara kita, Bang. Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi,” lirih Felisha ingin berusaha untuk mempertahankan rumah tangganya.Kevin tersenyum kecut. “Jangan begitu, kita tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya. Alangkah baiknya kalau saat ini, kamu mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk memikirkan masa depanmu.”“Sudah aku katakan, jangan khawatir, aku tidak akan menyulitkanmu, Feli. Kebahagiaanmu adalah yang utama saat ini,” terang Kevin sambil menyentuh wajah Felisha sejenak dan
Pertengkaran yang terjadi antara Kevin dan Clay tidak lantas membuat Sesil bahagia dan puas. Ia justru semakin marah dan kesal, ini menandakan kalau Kevin memang sangat mencintai Felisha. Lihat dan dengarkan saja, dia tidak marah sedikit pun pada Felisha walau dirinya sudah mendengar bagaimana Clay menyetubuhi istrinya sendiri. Kevin bahkan masih memgingatkan Clay untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti yang pernah dia lakukan dulu. Hal tersebut tentu saja membuat Sesil semakin panas hati, setelah mobil Kevin keluar dari pekarangan mansion milik Kevin. Sesil pun keluar dari bali pintu dan kembali berdebat dengan Clay yang ternyata juga sangat mencintai Felisha. “Aku tidak percaya kalau kakak beradik ini bisa terjerat pesona wanita murahan seperti Felisha,” dengus Sesil dengan berbisik kesal mendengar pembelaannya Clay. “Ingat perjanian kita, Sesil. Kau mendapatkan Kevin dan aku mendapatkan kembali cintaku yang direbut
“Ando, kau tidak hanya memberikan angin surga padaku kan? Jadi, semua yang kau katakana ini apa benar? Aku bisa mendapatkan kembali, Felisha? Apa aku tidak salah dengar?” tanya Clay menahan senyumannya antara percaya dan tidak percaya.Ando segera mengangguk pelan “Bisa, Tuan. Tapi, dengan syarat yang tadi sudah disebutkan oleh mama anda.”“Demi kelancaran rencana ini, tolong, jangan lagi melanggar apapun saat ini, Tuan. Bertahanlah menjadi Clay Sanjaya yang bermatabat sampai selamanya, walau itu hanya tampak sebagai topeng dan anda muakdengan diri anda sendiri. Itu, tidak masalah,” desah Ando sadar kalau ajarannya salah.“Ku mohon, tetaplah menjadi pria yang dapat mengontrol dirinya sendiri, ku mohon Tuan Muda,” ucap Ando serius.Clay mengangguk dan menyeringai. “Tentu saja, itu pasti. Kalau begitu akan menghubungi Om Hadi sebentar,” ucap Clay dan segera masuk ke dalam kamarnya.
Sesil tampak berpikir saat Clay menyesap kopi panas di cangkir keramiknya. Ia lantas mendongak dan menatap ragu pada Clay, tapi hatinya seperti terdorong untuk turut berpartisipasi dengan rencana kotornya Clay.“Baiklah! Aku ingin mendengar apa rencanamu?” Sesil lalu berbalik dan duduk menghadap pada Clay, ia juga menatap tajam wajah sepupunya itu.Clay pun menyeringai dan menyampaikan rencana kotornya pada Sesil secara garis besarnya saja. Sesil tampak terdiam dan menimbang, resiko yang akan terjadi jika Yudha mengetahui anak bungsunya justru melakukan rencana kotor untuk merebut suami orang lain.“Lalu, bagaimana kalau tidak berhasil?” tanya Sesil tidak ingin menyianyiakan waktunya.“Aku masih memiliki seseorang yang akan membuat mereka berpisah. Aku yakin, kalau kartu terakhir aku keluarkan semuanya pasti akan selesai,” ucap Clay menatap yakin pada Sesil.“Kalau begitu, rencana ini jangan sampai ada yang tau. Cukup kita berdua saja,” ucap Sesil sambil mengulurkan tangan kanannya da
“Kalau memang dia ingin memilih Clay, kali ini aku tidak akan menahannya lagi. Mungkin ada baiknya dia tau siapa Clay sebenarnya,” desah Kevin menatap nanar foto Felisha yang ada di mejanya.“Lantas, bagaimana kalau setelah dia tau kalau Clay adalah seorang masokis gila yang tidak mungkin sembuh? Lalu dia minta kembali padamu? Apa kamu masih mau menerimanya?” tanya Damian serius menatap wajah Kevin yang tampak sedang berpikir.Ia menghela nafas panjang. “Bagaimana pun dia adalah ibu dari anakku. Aku tidak akan menghalanginya untuk membesarkan Mira bersama denganku,” jawab Kevin lalu menatap kembali foto Felisha pada sebuah figura kecil yang berada di meja kantornya.“Kevin, kau tau kalau pertanyaanku bukan itu. Yang aku tanyakan adalah hubunganmu dengannya bukan hubungan kalian dan anak kalian,” ucap Damian seolah menuntut sebuah jawaban yang membuat tenggorokan Kevin seketika tercekat.“Aku, tidak tau Damian. Aku belum memiliki jawaban untuk yang satu itu, aku tau aku mencintainya. T
“Apa kabar?” tanya Damian sambil menatap teduh wajah Sesil yang ini terlihat lebih jarang tersenyum.“Baik,” jawab Sesil lalu berjalan meninggalkan Damian di belakangnya.Dengan langkahnya yang tenang Damian mengikuti Sesil ke mana pun ia pergi. “Berhentilah mengikutiku,” protes Secilia dan menghentikan langkahnya.“Beri aku kesempatan untuk menjelaskan kesalah pahaman yang terjadi tahun lalu,” cegah Damian pada Sesil sambil memegang pergelangan tangannya.“Untuk apa?! Antara kamu dan aku sudah selesai, Damian. Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi,” ucap Sesilia dan segera berjalan kembali menuju ke lift untuk segera pergi dari kantor Sanjaya group.Ia berencana untuk mengunjungi penthousenya Kevin. Tapi, Damian justru ikut masuk ke dalam mobil milik Sesil tanpa ijin dari wanita itu.“Keluarlah, Damian! Aku tidak mau lagi berurusan denganmu,” dengus Sesilia hendak keluar dari mobilnya dan menarik Damian keluar dari mobilnya tersebut.Lagi-lagi, Damian menggagalkan usahanya Sesilia unt
“Sesil, berikan aku waktu satu jam saja untuk menjelakan semuanya,” lirih Damian.“Jangan bermimpi, Damian! Seperti yang sudah aku katakan, tidak ada lagi yang perlu aku dengar darimu dan aku juga tidak mau mendengar apapun!” tegas Sesil. “Benarkah? Kau tidak mau mendengar apapun dariku untuk yang terakhir kalinya?” tanya Damian sambil berjalan dua langkah ke depan dan mengikis jarak di antara mereka.“Tidak, aku tidak mau mendengarnya,” jawab Sesila dengan tegas terdengar tanpa ragu bergetar.“Baiklah, kalau begitu aku tidak akan memohon lagi. Apapun yang kau sanggakakan padaku, semya itu tidak benar. Clay yang bekerja sama dengan Chloe untuk memasukkan obat tidur di dalam minumanku di malam pertunangan kita,”“Dia juga yang mengambil foto seolah aku dan Chloe sedang bercinta, kau tau … kalau aku tidak pernah suka posisi woman on top. Harusnya dengan melihat gambarnya saja, kau bisa menebaknya. Aku tidak mau memperpanjang kata, Sesil. Aku juga memiliki batasan untuk terus berusaha m