Share

PART - 44

Shine merasa seperti sedang tertidur di atas ranjang bulu yang teramat empuk hingga membuatnya enggan membuka mata tapi rasa pegal dipunggung membuatnya mengerang dan memilih bangun. Hal pertama yang menyambutnya adalah sesuatu yang asing. Shine mengerutkan kening, menelengkan kepala memandangi langit-langit. Sejenak berpikir.

Dia ingat menghajar Zafier malam berhujan itu dan kalut luar biasa karena Zafier mengingatkannya akan kebrengsekan Papanya. Seharusnya sih kalau memang lelaki itu balik melawannya sampai tidak sadarkan diri, dia akan terbangun di dalam kamar hotel atau lebih parahnya lagi di rumah sakit.

Tapi apa yang sedang dipandanginya jauh dari dua hal itu. Shine mengerjapkan mata berkali-kali memastikan kalau penglihatannya normal. Semoga saja pukulan lelaki itu tidak sampai merusak saraf atau apapun yang ada di kepalanya meskipun dia agak lambat berpikir saat ini.

Shine mengulurkan tangan mencoba menggapai langit-langit dan bergumam sendiri.

"Ini—"

"Yeah, cabin pesawat. Ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status