Share

Bab 21

Leon memasuki arena pertandingan dengan langkah yang terlihat sedikit gontai.

Pikirannya tidak fokus sama sekali. Sepasang matanya melirik berulang kali ke arah tribun penonton sebelah timur, tempat Martin duduk sambil mengawasi setiap pertandingan babak demi babak.

Walaupun tak mampu melihat menembus lensa kacamata hitam yang dikenakan Martin, Leon dapat merasakan dengan jelas bahwa guru sekaligus ayah angkatnya itu sedang menatapnya dengan sorot penuh penindasan dan tanpa ampun.

Leon sadar betul bahwa dia tidak boleh gagal mematahkan kaki Lucy!

Sekilas, dia tampak mendaratkan pandangan aneh pada sepasang tungkai Lucy.

Dia terlihat seperti sedang menakar kemampuan daan kekuatan tendangan juara kategori putri itu. Padahal, susungguhnya – dia sedang memilih kaki sebelah mana yang sebaiknya dia patahkan nanti.

Leon bimbang.

Dia memang harus mematahkan kaki Lucy, tapi dia juga tidak ingin menjadi penyebab karir Lucy pada olahraga taekwondo berakhir. Bagaimanapun, dia tahu bahwa tidak ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status