Share

RIDWAN BERSIMPUH

Hanif langsung melempar sesajen itu, setelah ada suara ancaman dari makhluk tak kasat mata. Semuanya langsung berlari dan meninggalkan tempat di mana sajen itu diletakkan.

"Ya Allah, kaget gue. Setan semprul!" Maki Hanif.

"Itu anak kecil kasian lho jadi korban selanjutnya," ucap Intan dengan napas yang tersengal.

"Ya ... mau gimana lagi, kita nggak bisa berbuat apa-apa," sahut Panjul.

"Tuh bocah juga anaknya siapa, sih, cepet banget ngilangnya abis ngambil makanan," sambung Panjul lagi.

"Ya udahlah, sekarang mending lanjutin pergi ke rumah Ridwan. Keburu sore, nanti diomelin sama keluarga lu, Mel," ucap Ridwan sambil memakai helmnya.

Akhirnya kami semua memutuskan untuk melanjutkan pergi ke rumah Ridwan. Jika besok ada kabar anak kecil meninggal, mungkin itu anak kecil yang kami cegah tadi. Tapi semoga saja mereka tidak kenapa-napa, semoga Allah melindungi mereka. Jujur aku sangat takut jika anak kecil itu sampai jadi korban selanjutnya. Apalagi sajen masih ada di sana, bagaimana jika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status