Share

SAJEN PENCARI TUMBAL

Setelah aku dan Intan selesai mandi, kami sudah ditunggu di ruang tamu untuk di sidang.

"Motor Paklik-mu mana?" tanya Ayah.

"Ada di rumah, Panjul, temannya Hanif," jawabku kikuk.

"Lah, ngapain kalian taruh di sana, Mel, Tan?" tanya Ayah sambil menatapku lekat.

Aku menjelaskan apa yang terjadi dengan kami barusan. Aku jelaskan dengan sejelas-jelasnya. Tidak ada lagi yang aku tutup-tutupi, aku menyesal telah berbohong pada keluarga. Aku juga menceritakan tentang perkataan arwah Yuni, yang bilang aku harus berhati-hati dengan orang-orang yanga ada di sekitarku. Kakek dan Ayah sepertinya tahu bagaimana kebingunganku saat ini, untuk mencaritahu siapa pelaku sebenarnya. Aku pun menceritakan soal Ridwan yang bersekutu dengan iblis. Soal cinta segitiga, Ridwan terluka dan segalanya aku ceritakan pada keluargaku di ruang tamu ini.

Mereka mendengarkanku tanpa memotong ucapanku sama sekali, Ayah manggut-manggut mendengarkan semua ceritaku. Intan pun menceritakan soal kami melihat Pak Cipto dan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status