Share

BAB 95: Mendung di Hati Keyra

Pagi terlihat mendung, satu hari setelah kedatangan Kyai Damarjati di Bali, semuanya masih belum punya rencana, tapi pria tua yang berjalan dengan di bantu tongkat itu sudah merindukan cucu kesayangannya.

“Bagaimana cara aku bertemu Afnan, dari tadi belum kulihat dia keluar rumah,“ gumamnya sambil mengintip rumah depan, di balik jendela.

“Tunggulah setelah Amara pergi Kakek, jika masih ada Amara di dekat Kak Afnan kita akan sulit membuat Kak Afnan sembuh,” saran Keyra seraya menaruh secangkir kopi di meja untuk sang kakek.

Kyai Damar beralih menatap menantunya, ia merasa prihatin pada Keyra harus menanggung masalah serumit ini, disaat hamil.

“Apa Mbok Ratmi sudah menyiapkan menu sarapan kesukaan Afnan?”

“Sudah Kakek, semua sudah siap di meja makan,” jawab Keyra

Tidak lama kemudian terdengar suara mobil Amara melaju keluar halaman rumah.

“Aku rasa Amar sudah pergi Kakek.”

Kyai Damar, meraih tongkat, kemudian berjalan pelan menuju rumah depannya.

Dengan ragu ia melangkah ke arah rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status