Share

JIN MENYAMAR MENJADI SOSOK LAIN

“Kiai, Bu Teti kesurupan. Ia mengamuk, kami telah berusaha menenangkan. Tubuhnya mengeluarkan hawa panas membuat sarung tangan kami terbakar hingga kulit bagai terpanggang. Bagaimana, Kiai?”Terdengar suara salah satu santri dari ujung telepon.

“Astaghfirullah hal adzim! Pasti Bu Teti ini punya amalan tertentu yang tak sesuai syariat agama Islam. Lanjutkan doa dan zikir. Saya akan segera ke sana," balas Pak Kiai sembari menggelengkan kepala.

Pak Kiai segera menghampiri Gito yang masih duduk kecapekan sambil memangku Dinda.

“Saya mau tanya. Setau Mas, maaf sebelumnya. Bu Teti punya mantra atau ritual tertentu?”

“Saya gak tau soal mantra, tapi Ibu sering kasih sandingan buat leluhur tiap malam Jumat Legi dan kadang malam-malam tertentu," jelas Gito dengan ekspresi heran dan ia merasa yang sedang ditanyakan pria bersorban ini pasti ada hubungannya dengan kegiatan mereka sekarang.

“Astaghfirullah hal adzim! Pantas aja," jawab Pak Kiai dengan nada suara kaget.

“Ibu, kenapa, Kiai?”

“Bu Te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status