Share

Bab 25

Telepon genggam milik Mayang berdering saat gadis itu hendak tertidur. Badannya lelah setelah tadi acara wisuda, ditambah lagi dia harus kucing-kucingan dengan Ustadz Rahmat yang terus saja berusaha untuk mendekat padanya. Bahkan tadi Mayang melihat keluarga mereka sempat terlihat akrab dengan Bapak dan Emak Mayang.

Terlihat tertawa bersama, lalu setelah itu, Ustadz Rahmat tidak lagi berusaha mendekati Mayang. Mayang berpikir jika Bapaknya telah menolak Kakaknya Syahid tersebut, sehingga dia tak lagi berusaha berbicara padanya.

Mayang hanya memandang dengan rasa malas untuk mengangkat telpon genggamnya yang terus meraung, yang menelpon adalah nomor baru tidak ada di dalam kontaknya sehingga gadis itu malas menerimanya.

Hingga panggilan ke-tiga, Mayang baru menerima panggilan tersebut. Mungkin saja sang penelepon memang sedang ada perlu.

"Assalamualaikum...." sapa Mayang setelah gadis itu menggeser tombol bergambar telepon berwarna hijau.

"Wa'alaikumsalam, May."

Deg! Jantung Mayang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status