Share

Bab 27

Hawa dingin terasa menusuk hingga ke tulang, sepertinya hujan semalam makin membuat hawa semakin dingin. Tidak hujan pun, di sini sudah dingin, apa lagi ditambah hujan makin menjadi-jadi rasanya. Di pagi hari, air di kamar mandi tak ubahnya seperti air yang berasal dari dalam kulkas, seakan bisa membekukan badan.

Aku menggeliat dan merenggangkan otot-otot tubuhku. Bangun tidur di kampung, rasanya lebih segar daripada bangun tidur di kota. Badan terasa enteng dan tidurpun seakan begitu nyenyak. Jauh berbeda dengan di kota, kadangkala saat bangun tidur, badan rasanya pegal-pegal semua, bahkan kadang kepala juga pening.

Aku terlonjak kaget menyadari tubuhku yang polos, hanya selimut yang menutupi tubuh kami berdua. Aku lihat baju-bajuku dan Kak Harun teronggok di lantai, di samping tempat tidur. Pantas saja aku kedinginan.

Ini semua gara-gara Kak Harun, harusnya sebelum tidur kami membersihkan diri dulu, setidaknya berwudhu kalau tidak ingin mandi besar agar tidak berhadats seluruh tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status