Share

20

Sabtu pagi, Sarah sudah bersiap-siap berangkat ke rumah mertuanya.

“Mas, kalau aku nanti berubah pikiran nggak mau nginap, jangan dipaksa, ya?” kata Sarah sambil menutup resleting tas jinjing yang sudah diisi dengan baju ganti. 

“Kenapa? Kamu belum sanggup ketemu Adit?” tanya Dimas sambil tersenyum. Dimas mengerti, tak banyak orang yang dengan cepat dapat move on dari sang mantan. 

“Tenang, Adit itu sifatnya memang begitu. Dingin sama perempuan. Si Intan tuh, yang sudah kenal dari kecil saja, dia masih jutek. Apalagi kamu yang baru kemaren dikenalnya,” jelas Dimas. 

“Intan?” guman Sarah. Keningnya berkerut mendengar nama itu lagi. 

Sebegitu pentingkah dia di keluarga Handoyo? Bukankah dia hanya anak teman mamanya Dimas? Tapi Sarah segera menepis penasarannya. Nanti lama kelamaan juga akan tahu sendiri, rahasia di balik semua ini, gumannya dalam hati.

“Tapi, dulu awal-awal kenal aku, dia nggak begitu. Setelah tahu ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
uhh ngapain sich dimas pki nikahin sarah repot2, aneh bin ajaib klrga ini
goodnovel comment avatar
Alvin Subeki
Ih, pengen lihat deh adit sama intan kalau lagi romantis hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status