Share

21

Sarah sejak datang ke rumah keluarga Handoyo, hatinya diliputi keresahan. Ingin rasanya segera pulang dari rumah itu. Aditya yang berubah, membuatnya merasa tak nyaman. Mama mertuanya yang masih belum mengajaknya bicara, membuatnya menjadi canggung. Dia merasa tak dapat menjadi dirinya sendiri. Bahkan, memegang ponsel saja, dia tak berani.

Dalam benak Sarah, dia sedikit heran. Mengapa tak ada penghuni rumah itu yang memegang ponsel selama dia di sana? Apakah karena dia sudah kecanduan ponsel, sehingga menjadi kebiasaannya setiap saat tak dapat meninggalkan benda pipih itu. Ada rasa keinginan yang kuat mengecek ponselnya, tapi rasa canggung membuatnya urung.

Sejak resign dari kantor dan hanya mengurus papa dan mamanya yang belum sehat di rumah, Sarah memang banyak menghabiskan waktu dengan ponselnya. Dia merasa jenuh dengan hidupnya. Melihat benda pipih itu, membuatnya dapat menhilangkan kepenatan, meski sejenak.

Baru beberapa jam saja, Sarah sudah mulai rindu dengan benda pipih it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
kepooo yach sar sama aku juga,.........
goodnovel comment avatar
Yanyan
wah skenario intan terbongkar deh.. hihihi padahal udh halal.. sarah pasti kaget deh.. dan otaknya udh mikir kemana-mana.. mantaf up lagi stok koin banyak nih......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status