Share

28a

“Pokoknya, kamu nggak boleh ke kampus kalau hanya nongkrong-nongkrong sama temanmu. Belajar!” ujar Aditya.

Matanya tajam menatap istrinya yang hanya menunduk di depan meja belajarnya. Lelaki itu akhirnya mengikuti Intan yang sudah kabur dari kamar Aditya dan masuk ke kamarnya sendiri di lantai satu.

“Aku nggak nongkrong, Mas. Aku belajar bareng temen-temenku. Kalau aku belajar sendiri aku nggak paham,” sahut Intan membela diri. Kepalanya masih terus menunduk sambil tangannya memainkan jari di atas meja. Perasaannya campur aduk antara kesal dan marah.

Aditya, suaminya itu tak pernah merasakan apa yang dialaminya. Dia selalu menjadi mahasiswa yang pintar. Bahkan, mendapat beasiswa hingga S2 di luar negeri.

Sementara dia? Untuk dapat melanjutkan kuliah saja, harus berjuang setengah mati. Jangankan memikirkan cum laude, memikirkan lulus tiap mata kuliah tanpa mengulang saja, rasanya sungguh berat.

“Kamu itu nggak bisa, karena saat kuliah suka melamun. Nggak fokus. Nglihatin dosennya t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
adit adit adit
goodnovel comment avatar
Yanyan
semangat tan belajar nya biar pintar.. modus pak Huda keterlaluan ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status