Share

Bagian 109 : Counting Time

“Kau lihat langit itu? Entah mengapa aku merasa bahwa awan badai telah berkumpul disana.”

Adish bergumam sambil menatap langit di atasnya. Menatap ku,pulan awan putih yang bergerak pelan di hembus angin. Awan-awan yang sejak beberapa hari ini terus menutupi langit biru Gwlad Enaid.

“Jika kau tidak segera bangun, aku takut badai itu akan segera turun di tempat ini,” lanjut Adish masih bergumam.

Gadis itu menoleh menatap sosok yang terbaring tak bersuara di atas altar es di tengah danau beku. Sosok Rachel yang jatuh tertidur setelah membangkitkan kekuatan The Amethyst.

“Mereka telah mendapatkan pelatihan yang cukup dari Cornus dan Elaphus, tapi bagaimanapun mereka hanya tameng. Tameng tak akan bisa bertahan tanpa pemiliknya. Tameng hanya menjadi sebuah penghalang kosong tanpa kekuatan. Kapan kau akan bangun, Rae?” tanya Adish pada sosok Rachel.

“Kau melakukan sesuatu yang sia-sia,” suara Elaphus terdengar di telinga Adish. Rusa merah itu berada jauh di tepi danau beku dan menatap ke ara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status