“Dia, bukan Putri Florian yang kalian kenal. Bukankah dia memilih topeng yang sempurna? Dia adalah pengkhianat klan Jade, sosok Yang Terlarang dalam ramalan Guardians of Jade, Sigrid Hatron The Bloodstone.”***Kenneth hanya bisa diam menahan amarah sambil mengepalkan tangan. Menyadari bahwa dia masih kalah dibandingkan kelicikan musuhnya. Sosok yang dia lindungi adalah penjahat yang sesungguhnya. Putri Florian yang dia lindungi adalah Sigrid Hatron.“Tidakkah ucapan wanita itu sangat lucu. Bagaimana mungkin Putri Florian adalah pengkhianat klan Jade, kita semua melihat Putri Florian tumbuh sejak kecil di kastil Irdawn. Sepertinya wanita itu berusaha memecah belah kita,” seru salah seorang komandan pasukan Vinetree.Anehnya, Kenneth bahkan tidak ingat dia pernah memiliki bawahan seperti pria itu. Lalu, dimana Samantha dan George? Mengapa mereka tidak terlihat? Juga Robin, bagaimana keadaan anak itu?”“Mereka semua ditangkap oleh Sigrid,” suara Elaphus terdengar di kepala Kenneth.Kenn
Rachel bisa merasakannya. Sebuah desakan untuk bangkit. Sebuah dorongan untuk membuka matanya. Namun seluruh indera perasanya seakan tak bisa dia kendalikan. Lemah, itu yang Rachel rasakan. Dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.“Kau terlalu lemah untuk menjadi pemilik kekuatan ini,” ucap Sassafras.Naga itu masih belum menyerah untuk menguasai tubuh Rachel. Dia masih berlalu lalang di alam bawah sadar Rachel. Terbang dengan wujud naganya dan sesekali mencoba menyerang Rachel, meski tak sampai membahayakan nyawanya.“Kau juga terlalu lemah untuk lepas melarikan diri dari belenggumu,” balas Rachel santai.Sassafras mendengus pelan. Makhluk itu berhenti terbang dan mengubah wujudnya menjadi seorang pria. Dia berjalan mendekati Rachel yang berdiri diam di tengah ruang kosong nan luas itu.“Kau bahkan tidak bisa mengendalikan kesadaranmu sendiri, bagaimana kau akan terus membelengguku di sini?” tanya Sassafras mengintimidasi.Rachel akui bahwa ucapan Sassafras ada benarnya, tapi R
Pasukan yang terdiri dari berbagai makhluk itu berlari dengan senjata terangkat di atas kepala mereka. Gerakan mereka yang tak beraturan terlihat layaknya sebuah kekacauan yang meledak tiba-tiba di tengah bukit berbatu tebing Atiria.Mata tajam Kenneth menatap pasukan yang sedang berlari ke arahnya. “Kemarilah,” gumam Kenneth pelan menanti musuhnya.Cahaya coklat keemasan terus memancar dari shadowfall yang semakin lama semakin terang. Saat jarak pasukan itu kurang dari lima meter darinya, Kenneth mengayunkan pedangnya dengan keras dan cahaya coklat menghempas pasukan itu dan menebas semua makhluk itu dalam sekali tebasan.Cahaya itu menghantarkan getaran energy yang cukup kuat hingga terasa oleh hampir seluruh pasukan kerajaan yang juga berada di tebing Atiria. Menumbuhkan ketegangan dan menyulut rasa takut dari pasukan-pasukan klan manusia disana.Tak menunggu lama, Kenneth kembali mengayunkan pedangnya untuk yang kedua kalinya dan membunuh monster yang berada di depannya. Kenneth
“Ilusi, dia menggunakan mantra ilusi,” gumam Adish. *** Segalanya terjadi dengan cepat. Ketika cahaya merah tiba-tiba menyebar di seluruh kerajaan Crator dalam sekejap setelah Putri Florian membunuh Cornus, sang Unicorn. Sinar Bloodstone memenuhi langit menghalangi cahaya matahari. Dalam keadaan tubuh yang terluka tiba-tiba pasukan kerajaan Crator maju dan menyerang Kenneth dan rekan-rekannya. Entah bagaimana, kekuatan Kenneth, Nerwin, dan juga Ethan melemah. Mereka dengan mudah terkepung dan terluka karena serangan musuh. Bahkan meski telah menggunakan kekuatan dari armor stone mereka tetap saja kalah. “Ken, kita tidak bisa terus disini! Kekuatan kita melemah,” teriak Ethan saat posisi mereka semakin tersudut. Kenneth mendengar teriakan Ethan dengan samar. Padahal jarak mereka hanya terpaut beberapa puluh meter. Menyadari kekuatan pendengarannya melemah, bukan Ethan dan Nerwin lagi yang kini Kenneth khawatirkan, melainkan Elise. Adiknya itu telah pergi selama beberapa waktu dan
Angin dingin itu berhembus pelan bersamaan dengan kedatangan Sassafras ke tengah langit Atiria. Sayap abu gelapnya terlihat kontras dengan langit merah yang tercipta karena kekuatan Sigrid Hatron dalam tubuh Putri Florian. Tanpa aba-aba makhluk itu segera terbang rendah sambil mneymburkan nafas esnya membunuh pasukan kerajaan Crator dan pasukan Lucian Dorgon.“Sassafras telah bebas,” gumam Nerwin pelan.“Itu artinya, Rachel telah bangkit. The Amethys, dia mungkin akan tiba di tempat ini,” sahut Ethan cepat.Pasukan kerajaan Crator yang mendapat serangan mendadak dari Sassafras terlihat kesulitan. Dalam waktu sekejap ratusan prajurit mereka telah tumbang atau terluka karena panah es yang dilepaskan oleh Sassafras.Melihat keadaan yang berbalik dalam waktu singkat, Lucian Dorgon segera maju dan menyerang Sassafras. Pria itu maju ke tengah tebing Atiria dan merapalkan sebuah mantra. Beberapa saat kemudian sebuah bola api besar muncul di depan Lucian. Bola api itu terus membesar hingga se
Berbeda dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya. Kedatangan sosok itu terlihat jauh lebih mengerikan di banding apa yang mereka harapkan. Sosok itu berdiri tegak di atas kepala naga yang menjadi tunggangannya. Gaun ungu gelapnya melambai ketika angin berhembus kencang. Langit merah sebelumnya berubah menggelap. Gelegar petir yang tadi menyambar juga semakin senter terdengar, tapi hanya dengan satu gerakan singkat sosok itu. Semua gejolak alam di sekitarnya menghilang.Satu tangannya terangkat, gerakan ringan untuk menjeda alam yang meronta marah. Gelombang samudera menjadi tenang. Angin berhempus pelan, dan langip gelap berubah sedikit lebih cerah. Cukup cerah untuk melihat keindahan misterius sosok tersebut.“Sigrid, kau benar-benar bangkit,” sapa sosok itu.Dia masih berdiri di atas Sassafras yang melayang di langit, tapi suara pelannya terdengar di seluruh penjuru Atiria. Menyapa sosok Putri Florian yang kini telah menjelma sebagai Bloodstone Princess, Sigrid Hatron.Tak ada yang
“Akan tiba giliran kalian, tapi saat ini aku akan membebaskan jiwa-jiwa tak bersalah ini.”*** Rachel menatap pasukan mayat hidup yang berbaris di belakang Lucian. Sorot mata tajam gadis itu terlihat dingin tak bersahabat. Orang lain memandang ribuan mayat yang berdiri tak bernyawa itu dengan wajah ngeri, tapi di mata Rachel ada jiwa-jiwa yang sedang menangis dan berteriak meminta tolong di sekitar mereka.Jiwa-jiwa yang terperangkap dalam tubuh yang tak bisa hancur dan jiwa yang di korbankan untuk sebuah ritual terlarang. Jiwa jiwa yang terbelenggu dalam sebuah mantra perjanjian bernama mantra pengikat jiwa. Dulu yang di ketahui Rcahel mungkin hanya lah kekejaman klan Redrock yang melakukan pembantaian, tapi kini setelah melihat semua ini Rcahel telah paham. Semua korban kekejaman klan Redrcok itu ada di depannya. Rakyat kerajaan Crator yang mereka bantai ternyata di belenggu dalam sebuah perjanjian terlarang.“Kau yang memilih jalan hidupmu. Sekarang, jangan sampai kau menyesali ap
Hampir sama seperti kedatangan sosok The Amethyst, kebangkitan kekuatan Bloodstone membawa perubahan tersendiri pada alam. Sebuah kabut merah dan batuan Bloddstone tumbuh di sekitar Atiria. Batu Kristal itu menjulang tinggi dan hamir menutupi setiap permukaan Atiria dengan cahaya merah yang terpancar dari kristal tersebut. Bahkan langit di atas mereka seakan ikut mamntulkan cahaya kemerahan kristal itu.“Justru karena dia pengikut Aeolus, maka dia adalah yang paling tepat sebagai penyempurna jiwaku. Karena dia menyempurnakan kekuatan Bloodstone, yaitu kecepatan,” tukas Sigrid.Lalu secepat angin wanita itu telah melesat ke arah Rachel dengan satu pedang di tangan kirinya. Wanita itu melesat menyerang Rachel dengan senjata di tangannya. Rachel dengan sigap menarik sebuah pedang di sekitarnya dan menangkis serangan Sigrid.Zlassh ... Benturan kekuatan Amethys dan Bloodstone menciptakan sebuah getaran gelombang merambat yang membuat smeua orang terdorong mundur. Kedua pemilik kekuatan a