Share

Rambut Pendek di Dalam Lontong

"Maaf, Pak, Bu, hari ini tidak ada," kataku kemudian.

Wajah-wajah kecewa terpampang dari beberapa orang tersebut. Entah kenapa rasanya ini, satu sisi mereka ini kebiasaan, akan tetapi di sisi lain kasihan juga melihatnya.

Sampai di rumah aku dan istri pun mendiskusikan tentang sedekah. Akhirnya disepakati setiap hari Jumat kami akan memberikan nasi gratis sebanyak 50 kotak. Akan dibagikan ke tempat kosku dan beberapa anak jalanan.

Begitulah, usaha kami makin lama makin maju, karyawan ditambah sekarang kami sudah punya 4 orang karyawan perempuan. Istriku ini hanya duduk di meja kasir dan jika memasak membantu sedikit-sedikit.

Lontong Medan ternyata banyak juga disukai dari luar, bukan hanya perantau dari Sumatera Utara yang datang ke tempat kami. Akan tetapi dari daerah luar juga. Tania justru mengusulkan tambah daftar menu, masih seputar Medan, yaitu soto medan. Akan tetapi aku khawatir cita rasa masakan soto medan tidak pas, karena menurut istriku dia juga belum pandai.

Hari itu ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Tempe
heh, ucok ucok. lemah kali kamu. isterimu lebih hebat. dan kerana asik lemah dgn cewek lah kamu terjerat mcm2 masalah
goodnovel comment avatar
carsun18106
kemarin pun pas kejadian suami karen memfitnah, tania yg ambil tindakan tegas
goodnovel comment avatar
carsun18106
kalo baca part butet, nambah wawasan, pas baca part ucok, nambah tekanan darah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status