Share

Selamat Melahirkan

Kesal juga melihat dua pria ini, sampai ramai orang, teman-teman satu sekolah berkerumun di depan gerbang tersebut. Bang Umar dan Bang Sandy masih bersitegang. Entahlah, aku merasa ini bukan mereka, masa masalah mau jemput pun sampai ribut.

"Aku yang duluan datang," kata Bang Sandy.

"Kalau kau duluan kenapa rupanya?" kata Bang Umar.

Mereka kembali' bersitegang, Bang Umar menarik kerah Bang Sandy, tentu saja aku tidak ingin mereka saling pukul, aku melerai.

"Sudah, sudah," kataku.

Bang Umar masuk ke mobilnya, akan tetapi Bang Sandy mengangkat helm, sepertinya mau memukul mobil tersebut, aku mencegah dengan cara berdiri di depan Bang Sandy, tiba-tiba pintu mobil terbuka, terdengar musik keras dari mobil. Lalu Bang Umar turun dari mobil seraya memegang kue, lilinnya bertuliskan angka tujuh belas.

"Selamat ulang tahun yang ke tujuh belas," kata Bang Sandy.

Ya, Allah, aku benar-benar tak menyangka, ternyata aku sudah dikerjai. Aku benar-benar lupa hari ini ulang tahunku yang ke tujuh b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
mantap prinsip nya
goodnovel comment avatar
carsun18106
oohyaa kirain hehehe
goodnovel comment avatar
Bintang Kejora
oh, jodoh jalur doa. hanya kebetulan nama sama Kak.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status