Share

Uang Yang Lebih Penting?

Pagi itu kami berangkat menuju ibukota kabupaten, selain aku harus kuliah, ada misi khusus, yaitu bertemu dengan Kapolres. Ketika sampai di kos, hari sudah menjelang siang.

"Siapa itu, Tet, eksotis sekali?" tanya Wulan saat melihat ayah.

"Itu ayahku," jawabku kemudian.

"Wah, pantasan kamu cantik, ternyata ayahnya tampan," kata Wulan lagi. Padahal ayah sudah dua kali datang ke tempat kosku, apakah Wulan memang tidak kenal atau mau bercanda.

Saat jam makan siang, Sersan Hasan sudah datang, dia bawa nasi bungkus.

"Oh, ada bapak," kata Sersan tersebut seraya salim.

"Ada acara apa ini?" tanya Sersan lagi.

"Ini, Bang, kami mau bertemu Kapolres," kataku.

"Untuk apa?"

"Itu, temanku jadi buronan,"

"Oh, si Sandy itu ya?'

"Iya, Abang kok tahu,"

Ternyata Sersan Hasan juga punya cerita versi tersendiri. Saat kami di pasar malam, mereka singgah ke warung kopi. Sementara Sandy asyik ambil video seputar kegiatan kami. Sersan Hasan dan Umar serta polisi teman Bang Umar itu sempat berdebat.

Teman Ban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Noor Amilina Noor Hadi
sambungan please.....
goodnovel comment avatar
sekai
itu orang pers kenal bang parlin. tp kok bang parlin mah kek nya g ngeh siapa dia.
goodnovel comment avatar
sekai
nyimak aja kali ini. gmn sepak terjang butet sama ayahnya tegakkan keadilan dan kebenaran. ngeri ngeri sedap sebenarnya. walau dah biasa ngadepin kasus kek gini. kebayang geger nya dunia per kabupaten nan kalo sampe semua nya terkuak.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status