Share

tak lama bahagia

Telah kutemukan rumah mungil di sebuah desa permai, di kaki bukit, ketika membuka pintu, sawah berundak dan pancuran air menyambut pemandangan mata, dan ketika angin berdesir, daun padi bergelombang layaknya lautan berwarna hijau, nyaman sekali rasanya berada jauh dari hiruk pikuk kota dna segela kerepotan tentang orang kang kusebut, Suami.

Anak anak berkendara 20 kilo meter ke kota untuk seperti biasa meneruskan pendidikan mereka. Agak sulit untuk mengurus mereka pindah karena sebentar lagi ujian akhir sekolah.

Memang untuk bulan berapa hari aku tidak membiarkan mereka ke sekolah demi melindungi dari pencarian Mas Imam. Sepulang sekolah mereka juga aku suruh mengendap-ngendap dan langsung pergi untuk menjaga kalau kalau ayahnya sudah menunggu.

"Gimana lancar sekolah, Nak?" tanyaku ketika mereka tiba di rumah sore harinya.

"Ada ayah yang nampak mencari, tapi kami kabur," Jawa Erwin.

"Sebenarnya aku juga tidak mengerti Kenapa kita harus kabur dari orang tua sendiri namun demi kenyam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Berlianna zega
yanti bego
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Kmrn sedih mewek2 skrg merasa terzolimi dsr manusia kepribadian ganda
goodnovel comment avatar
Tiara
thor jangan yang terzolimi teraniaya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status