Share

56. Obat itu

Bukannya kasihan, tapi sepertinya mbak Rini malah tidak menggubris Evan sama sekali, dia tetap fokus ke arah komputernya. Taampak dari sepuluh jari miliknya yang masih asyik berada di atas keyboard.

Marasa diacuhkan, Evan akhirnya memilih berdiri dan melangkah pergi, kantin merupakan tujuan akhir untuk saat ini, sebagai tempat untuk melampiaskan berbagai rasa yang sedang berkecamuk di dalam pikirannya.

Tapi belum sampai kakinya menyentuh batas pintu, telinga Evan mendengar ponselnya berbunyi. Tanda sebuah pesan masuk.

Evan berhenti, dan berbalik arah untuk mengambil ponsel yang ia letakkan di atas meja kerjanya.

Ia bergegas, Karena takut mendapat kabar dari Rara atau mungkin dari Ratna. Tapi sekilas dia tampak tersenyum, saat tahu siapa yang berbalas pesan dengannya.

"Makasih, Mbak Rini." ujarnya sambil menengokkan wajahnya ke meja seberang.

"Yoi! Jangan lupa selesaikan semua map itu, aku butuh besok pagi!" ujar mbak Rini mengingatkan Evan pada tugasnya yang belum kelar. Namun kini d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status