Share

Bab 50 Hati Yang terluka…

Dari jauh, aku lihat Aditya berdiri di tepi pantai, menghadap ke laut. Dia sibuk dengan telepon hapenya. Dia serius banget. Dari wajahnya, aku lihat dia tak happy.  Dia begitu tertekan. Aditya tidak menyadari, aku telah berada tak jauh darinya.

“Ehm!”

Yeah! Aku berdehem untuk memecah perhatian Aditya. Sontak, Aditya pun tahu diri, lantas menoleh dan memandangku. Lalu, dia buru-buru memotong pembicaraannya di hape dan mengakhirinya. Sesaat kemudian, Aditya pun segera menghampiriku.

“Hai Ana, kok lama sekali?”

 “Antriannya panjang, Adit!” jawabku sekenanya. So pasti, aku tidak ingin ngomong kalau aku tak sengaja habis berpelukan dengan cowok lain. Bisa kacau, kalau Aditya tahu kejadian yang menimpaku tadi. Bisa-bisa merusak suasana kebersamaanku malam ini dengannya, batinku. Aku pun memutuskan untuk bersandiwara di hadapan Aditya dan merahasiakan kejadian yang menurutku sangat-sangatlah menggetarkan hatiku itu.

“Habis menele

Enda Kiebo

“Sunsets are proof that no matter what happens, every day can end beautifully.”atau Matahari terbenam adalah bukti bahwa apa pun yang terjadi, setiap hari dapat berakhir dengan indah.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status