Share

Gedung Seberang

Pintu rumah Fani diketuk. Gadis itu sedang tidak mengenakan tutup kepala. Ayahnya yang membuka pintu. Lalu tiba-tiba saja ayah Fani mengangkat dua tangannya. Ada dua perempuan masuk dari depan sambil menodongkan pistol.

“Ayah,” ucap Fani. Namun, detik itu juga kepalanya pun ditodong pistol.

“Mana yang namanya Fani?” tanya penyusup yang masuk.

“A-aku, Fani, apa maumu?” jawab gadis itu sambil gemetar.

Lekas ia ambil perlahan ponsel di saku gamis. Fani berniat untuk meminta tolong pada Nuwa. Namun, ponsel itu pun dirampas dan diinjak sampai hancur.

“Kau teman Nuwa?” Penutup wajah penyusup itu dibuka. Lili di sana bersama satu orang bawahannya.

“I-iya, tapi Nuwa tidak di sini, dia di rumahnya.”

“Diam, jangan bicara sebelum aku minta. Bersikaplah seperti biasa seolah-olah kami tidak pernah datang. Tunggu perintah dari kami besok. Malam ini kami akan menginap, dan satu pun dari kalian tidak boleh buka suara. Kalau tidak. Dor. Percayalah pistol ini kedap suara. Kalian akan jadi mayat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status