Share

Tahanan Kota

Xia He menghisap rokoknya dalam-dalam. Atas prestasinya yang terus-menerus membantai dan menekan angka yang katanya terorisme di dalam negeri, ia diberikan hadiah berupa pent house. Rumah fancy yang dibangun di atas pegunungan yang pernah diratakan seperti kata Nuwa dulu. Ya, mereka memang kebanyakan gila, alam saja ditantang apalagi umat muslim yang lemah di negeri mereka.

“Sudah lama sekali sejak kematian Lili. Sudah saatnya aku membalaskan dendammu, Li Er. Kakak berjanji akan membawa kepala Nuwa di atas altarmu,” wanita bermata lebar itu membuang puntung rokoknya yang terakir. Ia menenggak arak kualitas terbaik sambil memejamkan mata. Tak lama setelah itu bawahannya datang membawa mantel bulu kesukaan Xia He.

“Helikopter sudah datang?” tanya mayor keji itu.

“Belum, Nona besar. Sebentar lagi,” jawab bawahan tersebut.

“Dua orang laki-laki tangguh yang aku minta, juga harus ikut. Aku harus menyelesaikan urusan dengan Nuwa baru bisa meledakkan reaktor nuklir baik diam-diam atau ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status