Share

7.Alter Ego Lainnya

Orlena mengamati private lift yang memiliki desain yang mewah. Dengan banyaknya ornamen berwarna emas membuat lift itu tampak berkelas. Memikirkan dirinya akan bertemu dengan Max, membuat api kebencian semakin terbakar dalam dirinya. Rencana balas dendamnya pada Max sudah menjadi blueprint dalam pikirannya.

Kamu akan merasakan pembalasan dariku, Pria Brengsek. Bahkan pembalasan itu akan lebih menyakitkan berkali-kali lipat dibandingkan yang kamu berikan padaku. Tekad Orlena dalam hati.

Mendengar suara pintu lift terbuka, perhatian Orlena pun tertuju pada pemandangan apartemen mewah milik Max. Wanita itu melangkah keluar dari lift. Seorang pria asing berjalan menghampiri Orlena.

“Selamat siang, Nona. Saya adalah Altherr Caspari. Saya adalah sekretaris Tuan Steltzer.” Pria itu mengulurkan tangannya. 

Wanita yang saat ini mengenakan blouse biru muda dengan rok putih itu membalas uluran tangan Altherr. “Saya adalah Orly. Lalu di mana Tuan Steltzer? Kenapa aku tidak melihat dia?”

Sejak Orlena masuk dan melihat sekeliling apartemen, dia tidak menemukan keberadaan Max.

Tuan Steltzer berada di atas. Setelah saya menjelaskan mengenai kontrak dan juga anda selesai menandatanganinya, anda bisa menemui Tuan Steltzer di kamarnya. Kalau begitu ikut dengan saya, Nona Orly. saya sudah mempersiapkan kontraknya.” Ucap Altherr berjalan menuju ruang kerja milik Max.

Setelah melewati pintu yang tidak jauh dari pintu masuk, Orlena bisa melihat ruang kerja dengan desain minimalis dan didominasi oleh warna putih. Kemudian Wanita itu bisa melihat Altherr menghampiri kursi besar di belakang meja. Dia juga mempersilahkan Orlena untuk duduk di kursi di hadapaannya.

“Jadi sebelum anda menandatangani kontrak ini, saya akan menjelaskan garis besarnya. Kontrak ini menyebutkan anda akan bekerja untuk Tuan Steltzer selama satu bulan. Anda akan dianggap sebagai karyawan, hanya saja pekerjaan yang kamu lakukan berbeda. Karena kontrak ini bersifat rahasia, karena itu saya memperingatkan jika anda berani membocorkan informasi yang anda dapatkan, maka anda akan dituntut sepuluh kali lipat.”

Seketika mata Orlena melotot kaget. “Sepuluh kali lipat? Apakah kamu mau memerasku?”

“Anda akan aman-aman saja selama menjaga rahasia ini, Nona.”

Sial. Artinya aku tidak bisa menyebarkan hal buruk mengenai Max. Tapi mungkin saja aku bisa menggunakan rahasia ini untuk melakukan cara balas dendam lainnya. Pikir Orlena dalam hati.

Orlena menganggukkan kepalanya. “Baiklah. aku menerimanya selama biaya yang kamu bayarkan sesuai.”

“Kalau begitu, silahkan tanda tangan di sini, Nona.” Altherr menyodorkan dokumen itu beserta pena. 

Orlena mengambil pena itu dan menandatangai di bagian yang ditunjuk oleh Altherr. Setelah selesai tanda tangan, pria itu mengambil kembali dokumen itu.

“Terima kasih, Nona. Anda sudah bersedia tanda tangan. Dan sekarang saja akan menejelaskan tugas anda. Tuan Steltzer mempekerjakan anda sebagai ‘Pen-stabil’.”

Orlena memicingkan matanya. “Pen-stabil? Apa itu? Aku belum pernah mendengarnya.”

“Apakah anda ingat semalam anda bertemu dengan Rey?”

Wanita itu menganggukkan kepalanya. “Ya, aku ingat. Tapi dia sangatlah aneh.”

“Berapa menit saat anda bertemu dengan Rey sampai dia jatuh pingsan.”

Orlena berusaha mengingatnya. “Aku tidak ingat tepatnya. Mungkin sepuluh sampai lima belas menit.”

“Itu adalah sebuah keajaiban Rey bisa menghilang secepat itu.”

“Apa maksudmu? Aku masih tidak mengerti dengan semua ini.” Orlena menggelengkan kepalanya.

Pria bernama Rey yang anda temui semalam adalah orang yang sama dengan Tuan Steltzer. Dia adalah salah satu kepribadian dalam diri Tuan Steltzer.”

“Kepribadian?” Orlena memicingkan mata menatap pria itu.

“Benar, Nona. Penjelasannya adalah karena Tuan Steltzer mengalami gangguan mental bernama kepribadian ganda. Dia tidak hanya memiliki satu kepribadian saja. Tapi Yang paling menyusahkan adalah kepribadian Rey. Karena anda berhasil menyingkirkan dia dalam beberapa menit saja, karena itulah tugas anda sebagai Pen-stabil sangat penting.”

Orlena mendengus sinis. “Apa kamu sedang berusaha mempermainkanku?”

“Saya tahu ini sulit dipercaya. Jika anda naik ke atas ke kamar Tuan Steltzer, maka anda bisa melihatnya sendiri.” Altherr menawarkan kesempatan itu pada Orlena.

“Baiklah, aku akan melihatnya sendiri.”

Orlena berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan itu. Setelah keluar, dia berjalan menghampiri tangga dan menaikinya menuju lantai dua. Dia masih memikirkan penjelasan Altherr.

Kepribadian ganda?  Bukankah itu hanya ada di film atau drama saja? Gumam Orlena dalam hati.

Orlena menghampiri sebuah pintu dan membukanya. Dia melihat kamar itu tidak ada satu orangpun di dalamnya. Wanita itu hendak menutupnya. Tapi sebuah suara menghentikannya. Orlena menajamkan pendengarannya. Dia mendengar suara seseorang menangis. Kemudian wanita itu masuk ke dalam dan berjalan menghampiri kamar mandi di mana suara itu berasal.

Saat membuka pintu kamar mandi itu, Orlena bisa melihat bayangan di dalam bathtub. Karena ruangan gelap sehingga wanita itu tidak bisa siapa di sana. 

Setelah menyalakan lampu, barulah Orlena bisa melihat Max duduk di dalam bathtub dengan masih mengenakan pakaian. Bahunya bergetar karena menangis.

“Max, apa kamu menangis?” tanya Orlena mendekati bathtub itu.

Pria itu menoleh memperlihatkan wajah penuh dengan air mata. “Aku bukan Max. Aku adalah Mia.”

***

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nietha
jadi inget oh ri jin...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status