Share

Ayo Maya Berpikirlah

“Hmm. Pastikan kalian mengawasi pergerakannya. Termasuk pelajari orang-orang yang dia temui. Saya tidak percaya kalau wanita itu sudah sadar dan benar-benar tulus minta maaf,” ucap Akbar lewat panggilan telepon.

Akbar menoleh pada Sussana yang sudah terlelap, setelah mengakhiri panggilan telepon. Beranjak keluar dari kamarnya menuju kamar Yuna. Mengusap kepala putrinya yang telah terlelap lalu mengecup lama keningnya.

“Sleep tight, princess.”

Akbar kembali ke kamarnya, merebah di samping Sussana dengan posisi berbaring miring berhadapan. “Kamu terlalu baik, sayang. Mudah percaya dengan hasutan orang. Aku pastikan Maya tidak akan bisa melukaimu lagi,” ucap Akbar lalu merengkuh Sussana ke dalam pelukannya dan mencoba terlelap.

***

“Aku akan bawa target ke lokasi, kalian cukup melaju dengan kencang. Jika berhasil wanita itu akan mati, kalaupun meleset aku yakin dia akan luka parah. Apalagi saat ini dia sedang hamil, akan sangat sulit menghindar. Kalau perlu biarkan dia hidup menderita ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status